PT KONTAK PERKASA | Bursa Hong Kong Berakhir Turun; Secara Mingguan Merosot 1,9 Persen




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Bursa Saham Hong Kong turun pada hari Jumat karena delisting raksasa ride-hailing Didi dari New York dan memicu aksi jual di raksasa teknologi.

Indeks Hang Seng turun 0,7% menjadi 23.612,43. Indeks Hong Kong China Enterprises turun 1,2% menjadi 8.404,87.

Untuk minggu ini, indeks Hang Seng turun 1,9%.

Didi Global mengatakan akan delisting dari bursa saham New York dan mengejar listing di Hong Kong, menyerah pada tekanan dari regulator China yang khawatir tentang keamanan data.

Setelah pengumuman tersebut, perusahaan teknologi yang terdaftar di Hong Kong (.HSTECH) merosot lebih dari 2%.

Alibaba Group dan Bilibili Inc masing-masing turun 4,6% dan 7%, mencapai rekor terendah mereka.

Tencent turun 2,9%, sementara Meituan turun 4,5%.

Analyst memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Hong Kong akan mencermati pergerakan akhir pekan bursa Wall Street yang berpotensi naik jika data Non Farm Pyarolls AS terealisir naik dan data Unemployment Rate AS terealisir turun. Jika bursa Wall Street naik, akan memberikan sentimen positif bagi bursa Hong Kong. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT KONTAK PERKASA | Inflasi Inggris Tetap Stabil Di 4%, Lebih Rendah Dari Perkiraan

KONTAK PERKASA FUTURES | Penjualan Ritel Inggris Naik Lebih Dari Perkiraan Seiring Stabilnya Perekonomian

PT KONTAK PERKASA | Emas Menguat Seiring Dolar Dan Imbal Hasil Turun Menjelang Risalah Fed