PT KP PRESS | Dolar AS Melemah Tipis, Minat Risiko Kembali Muncul
PT KP PRESS SURABAYA - Dolar AS kembali melemah sedikit pada hari Jumat (15/10) dan akan mengalami penurunan mingguan pertama sejak awal September. Indeks mundur dari level tertinggi satu tahun karena investor fokus terhadap kapan Federal Reserve AS akan mulai menaikkan suku bunga.
Indeks Dolar AS turun tipis 0,01% di 93,957 pukul 12.50 WIB menurut data Investing.com dan sepekan indeks telah turun 0,12%.
Pasangan USD/JPY menguat 0,41% di 114,13. Di Indonesia, rupiah terus menguat 0,19% di 14.087,5 per dolar AS hingga pukul 12.55 WIB.
Pasangan AUD/USD naik 0,13% di 0,7425 dan NZD/USD menguat 0,31% di 0,7056.
Pasangan USD/CNY turun tipis 0,04% di 6,4357 pukul 12.53 WIB sedangkan GBP/USD naik tipis 0,03% di 1,3677.
Meningkatnya sentimen risiko, yang mendorong saham-saham global, harga komoditas, dan imbal hasil obligasi, juga membebani dolar sebagai tempat berlindung yang aman. Indeks hanya mempertahankan momentum penguatan selama lima minggu terakhir terhadap yen, atau sesama safe haven.
"Kita mengakhiri minggu dengan aset risiko terbang. Ekuitas naik dengan kuat, dan yen tidak memiliki tempat sebagai lindung nilai," karena itu hanya akan menyeret kinerja portofolio keseluruhan, kepala riset Pepperstone Chris Weston mengatakan dalam catatan.
Mata uang AS telah reli sejak awal September 2021 di tengah ekspektasi The Fed akan memulai pengurangan aset lebih awal dari yang diharapkan seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dari COVID-19 dan harga energi terus naik.
Risalah dari pertemuan terakhir bank sentral yang dirilis pada hari Rabu mengatakan pengurangan aset kemungkinan akan dimulai pada November 2021 tetapi para pejabat tetap terbagi mengenai inflasi. Pasar uang sekarang memperkirakan sekitar 50/50 peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin pada Juli 2022.
Indeks dolar "terlihat sedikit goyah, tetapi setiap penurunan akan terbukti moderat" lantaran kebijakan pengurangan aset Fed sekarang sudah dekat, ahli strategi Westpac mengatakan dalam catatan. Setiap penurunan indeks harusnya terbatas hingga 93,70, catatan itu menambahkan.
Data AS, termasuk penjualan ritel serta indeks sentimen konsumen University of Michigan dan harapan konsumen Michigan, akan dirilis hari ini. Ini setelah rilis data pada hari Kamis yang menunjukkan bahwa indeks harga produsen naik 0,5% bulan ke bulan di bulan September, dan 293.000 klaim pengangguran awal lebih rendah dari perkiraan yang diajukan sepanjang minggu. PT KP PRESS
investing.com
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
Komentar
Posting Komentar