PT KONTAK PERKASA | Bursa Asia Menguat, Saham Teknologi Reli Imbangi Kekhawatiran Inflasi




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Saham-saham di Asia Pasifik naik pada Selasa (19/10) pagi usai reli saham-saham teknologi dan pendapatan perusahaan yang solid mengurangi kekhawatiran mengenai tekanan inflasi.

Nikkei 225 Jepang naik 0,66% di 29.217,50 pukul 10.41 WIB dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,69% di 3.027,32. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak turun 0,38% di 6.633,80 pukul 10.33 WIB.

Di Australia, ASX 200 naik 0,22% ke 7.397,50 di mana Reserve Bank of Australia merilis risalah dari pertemuan terakhir.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,17% di 25.707,00 pukul 10.47 WIB.

Shanghai Composite China naik 0,70% di 3.593,23 sedangkan Shenzhen Component menguat 0,90% di 14.479,49. Dalam perkembangan peraturan terbaru, pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk meminta perusahaan media, termasuk Tencent Holdings (OTC:TCEHY) Ltd. (HK:0700) dan ByteDance Ltd. bisa mengizinkan pesaing mengakses dan menampilkan kontennya di hasil pencarian.

Komite Tetap NPC Kongres Rakyat Nasional China juga membuka pertemuan, yang berlangsung hingga 23 Oktober dan di mana tinjauan peraturan anti-monopoli akan dibahas.

Dari AS, indeks Nasdaq yang sarat saham perusahaan teknologi berakhir menguat 0,845 di 15.021,8 pada penutupan Senin.

Meskipun pendapatan baru-baru ini positif, investor juga mengharapkan bank sentral, termasuk Federal Reserve AS, untuk menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan sebagai respons terhadap tekanan inflasi.

"Dunia mengamati suku bunga dengan lebih cermat daripada yang telah terjadi selama beberapa waktu, dan memang demikian, pergerakannya sangat tegas, terutama dalam jangka pendek," kata kepala riset Pepperstone Financial Pty, Chris Weston dalam catatan.

“Mengesankan betapa tangguh dan tenangnya pasar dalam menghadapi harga yang berubah-ubah,” tambah catatan itu.

AT&T Inc. (NYSE:T), Barclays PLC (LON:BARC), Johnson & Johnson (NYSE:JNJ), Netflix Inc. (NASDAQ: NFLX) dan Tesla Inc. (NASDAQ:TSLA) termasuk di antara perusahaan yang melaporkan pendapatan sepanjang minggu ini.

Sementara itu, minyak menghentikan reli baru-baru ini, dan investor memantau bagaimana biaya yang lebih tinggi untuk energi dan bahan baku mempengaruhi margin perusahaan.

“Kita akan mendapatkan banyak informasi tentang apakah margin diperas oleh kekurangan ini dan harga yang lebih tinggi serta upah yang terus naik,” mitra dan manajer portofolio Advisors Capital Management JoAnne Feeney mengatakan kepada Bloomberg.

Varian Delta-plus COVID-19 dapat menjadi salah satu sumber volatilitas dalam beberapa bulan ke depan, tambahnya.

Ketua Fed Jerome Powell akan mengambil bagian dalam diskusi panel kebijakan pada hari Jumat, sementara Bank Indonesia akan memberikan keputusan kebijakannya hari ini.

Dalam cryptocurrency, bitcoin diperdagangkan sekitar $62.000 saat penerbit ETF ProShares bersiap untuk meluncurkan bitcoin dana berjangka di New York Stock Exchange juga hari ini. PT KONTAK PERKASA

investing.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT KONTAK PERKASA | Inflasi Inggris Tetap Stabil Di 4%, Lebih Rendah Dari Perkiraan

KONTAK PERKASA FUTURES | Penjualan Ritel Inggris Naik Lebih Dari Perkiraan Seiring Stabilnya Perekonomian

PT KONTAK PERKASA | Emas Pertahankan Keuntungan Disaat Pasar Naikkan Taruhan Pemotongan Suku Bunga Fed di 2024