PT KONTAK PERKASA | Dolar AS Berakhir Lebih Rendah; Data Inflasi dan Pidato Ketua The Fed akan Dicermati




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dolar AS berakhir lebih rendah pada hari Jumat, bersama dengan yen Jepang, karena mata uang berisiko lebih disukai dan pasar saham global stabil.

Beberapa data AS yang lemah baru-baru ini, bersama dengan lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara, telah memicu kekhawatiran menghambat pemulihan ekonomi global.

Kenaikan imbal hasil mendukung aset dan mata uang yang lebih berisiko, dengan pasar saham global naik dan dolar Australia dan Selandia Baru yang terkait komoditas menangkap tawaran beli.

Aussie naik 0,79% menjadi $0,74905, setelah sebelumnya menyentuh terendah baru untuk tahun ini di $0,7410, dan kiwi bertambah 0,81% menjadi $0,7002, setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Euro memperpanjang kenaikan di atas lompatan 0,45% pada hari Kamis, naik 0,27% menjadi $ 1,1876.

Indeks dolar AS turun 0,252% menjadi 92,131.

Penurunan dolar AS kemungkinan sebagian disebabkan oleh aksi ambil untung menjelang data inflasi utama AS untuk Juni yang akan dirilis minggu depan.

Yen, yang dianggap sebagai mata uang safe-haven, turun karena selera risiko mulai pulih.

Yen melemah 0,39% menjadi 110,185, mengembalikan sebagian kenaikannya terhadap dolar AS dari Kamis, ketika mengalami kenaikan harian terbesar sejak November.

Dolar Kanada menguat 0,61% terhadap dolar AS menjadi $ 1,2453 karena harga minyak naik dan data menunjukkan Kanada menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diperkirakan pada Juni karena pembatasan kesehatan masyarakat dilonggarkan di beberapa wilayah negara itu.

Ke depan, angka penjualan ritel AS untuk Juni juga akan dirilis minggu depan, bersama dengan pendapatan bank AS.

Menambah minggu yang sibuk ke depan, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan hadir di hadapan Kongres, dan keputusan suku bunga oleh bank sentral di Jepang, Kanada, dan Selandia Baru sedang dalam proses.

Analyst memperkirakan dolar AS pada pergerakan minggu depan akan mencermati beberapa data ekonomi AS seperti inflasi, penjualan ritel, produksi industri dan pidato Ketua Fed Jerome Powell. Jika memberikan sentimen penguatan  ekonomi akan memberikan dorongan bagi kenaikan dolar AS. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT KONTAK PERKASA | Inflasi Inggris Tetap Stabil Di 4%, Lebih Rendah Dari Perkiraan

KONTAK PERKASA FUTURES | Penjualan Ritel Inggris Naik Lebih Dari Perkiraan Seiring Stabilnya Perekonomian

PT KONTAK PERKASA | Emas Menguat Seiring Dolar Dan Imbal Hasil Turun Menjelang Risalah Fed